Sore itu, hujan memaku jendela kereta, 
Perjalanan, Jakarta-Yogya tertulis jelas pada rona senja,
Terpahat di kaca, rupaku buram membatu 
Mengkristal di hening sesaat 
Malam memperkelam masa laluku,
melayang jauh, terlintas...
Gerbong ini menjadi sunyi senyap,
Deru napas tertahan, bergema antara gerbong ke gerbong
Ditemani desau angin melapuh, 
Berbaur jerit roda-roda gila
Deritnya berlari mau berpaut  
Enggan berhenti sekejap 
Hingga batas kota datang menyelimuti, 
Tampak kau menunggu setia, menua, 
Senyummu masih berderai, 
Di waktu yang tidak bisa kudekap, 
Ini hari aku lelah untuk berucap, 
Ach.. .penghabisan.

(Keterasingan,2002)