Madu Sebagai Terapi Maag Gastritis
Sering mengalami asam lambung berulah? Membuat mual, perih, kliyengan, sesak napas, jantung berdebar, bahkan rasa tertekan di jantung? Anda nggak sendirian. Ini memang penyakit langganan saya, katanya sih lebih karena faktor pikiran. Tegang sedikit atau mikir suatu hal berlarut-larut, mulai deh lambung tereak-tereak, rasanya kayak kontraksi, kenceng-kenceng (untungnya nggak sakit), mual, dan yang menyiksa banget… kliyengan atau berasa kayak melayang.
Saya bahkan pernah menyangka jangan-jangan jantung gw kenapa-napa, habis kadang terasa kayak ditekan dan berdebar cukup kencang. Untungnya nggak sesak napas. Kalau sesak bisa tambah paniklah saya.
Nah, sudah dari Januari 2010, saya beralih ke pengobatan At-Thibbun Nabawi (pengobatan Islami ala Rasulullah Saw) dengan bekam dan memakan obat-obatan alami. Alhamdulillah sampai bulan ini baru 2x ke dokter, itu pun darurat. Pertama gara-gara saya sesak napas banget-banget (sepertinya gara-gara saya bekam dalam kondisi perut kekenyangan, padahal jaraknya sudah 2 jam dari waktu makan, cuma emang kenyaaaaang banget, maklum habis ditraktir maem pizza hehe), jam 2 dini hari saya bangunkan kakak untuk diantar ke klinik, dalam benak saya pengen minta oksigen. Tahunya kata dokter jantung saya nggap apa, bukan paru-paru pula, tapi karena asam lambung naik. Nggak dikasih oksigen sesuai ekpetasi, cuma dikasih obat yang hanya saya minum 2x.
Selanjutnya saya ke dokter lagi gara-gara batuk lama sembuh. Biasanya kalau flu dan batuk saya hanya minum teh rosela plus madu, banyak istirahat, makan benar, dan minum air putih, dan membaik. Tapi kali itu batuknya hampir dua minggu masih membuat saya berhueeek-hueeekk. Masalahnya saya ada tugas lapangan (kalau di rumah aja sih nggak apa bertahan dengan obat tradisional), akhirnya saya ke dokter dan dua hari langsung mampet batuknya hihi.
Saya di sini bukan anti dokter loh ya, tapi lagi berusaha mengurangi asupan obat-obatan kimiawi dan menerapkan sunnah Rasulullah Saw. Pernah sakit mata, Alhamdulillah dengan tetes Otem dan THM, dan obat dalamnya hanya minum jus wortel+tomat, seminggu sembuh.
Okeh, kembali ke laptop. Maag atau gastritis yang dalam bahasa Yunani berasal dari kata gastro(perut/lambung) dan itis (peradangan) adalah penyakit yang bersifat psikosomatis, yakni terkait erat dengan faktor psikologis dan sistem syaraf somatik. Sistem syaraf somatik memiliki hubungan dengan sistem syaraf otonom yang berperan dalam mengatur pergerakkan peristaltik lambung dan pelepasan zat-zat kimia dalam lambung.
Maka jangan heran kalau kita stress atau banyak pikiran, dia lebih duluan berulah. Selain itu bisa juga karena disebabkan faktor lainnya seperti kebiasaan merokok, alkohol, bakteri Helicobacter Pylori, atau efek samping obat-obatan yang dikonsumsi. Gejalanya secara umum sudah saya jabarkan di paragraf pertama tulisan, dan sumpeee kalau dah kambuh menganggu dweeeh. Kebetulan saya punya saudara yang penyakitnya samaan, padahal suaminya dokter, cuma dia sendiri nggak mau keseringan minum obat. Dan mereka suami-istri pun suka melakukan bekam. Kalau saling kambuh, kita suka BBM (blackberry messanger) an buat saling menguatkan atau berbagi tips. Kemarin saudara saya itu share soal resep tradisional tempo dulu, yakni makan sejumput singkong mentah.
Nah, waktu akhirnya saudara saya ke dokter spesialis, si dokter berkisah banyak penderita maag ini salah menyangka dirinya sakit jantung. Mereka lari ke RS spesialis jantung, padahal bukan penyakit jantung. Pada beberapa kasus gastritis ini bisa menyebabkan terjadinya ulcer, yaitu terputusnya kontinuitas mukosa gastrointenestinal (selaput permukaaan lambung) yang meluas sampai jaringan epitel sehingga terjadi iritasi atau peradangan pada jaringan tersebut (borok). Ulcer ini bisa terjadi di saluran eshopagus (tukak lambung), duodenum (usus dua belas jari) dan jejunum (usus halus).
Lambung sendiri merupakan organ berbentuk kantong kosong yang terletak di sebelah kiri atas perut, tepat di bawah tulang iga. Ia dapat mengembang untuk menampung makanan dan minuman hingga 1 galon!
Dalam lambung ada sebuah cincin yang mengatur masuknya makanan. Cincin itu akan menutup ketika makanan sudah selesai antre masuk dalam lambung. Nah di dinding lambung ada lapisan otot yang kuat untuk menghancurkan makanan bekerja sama dengan 35.000.000 enzim yang mengurai secara kimiawi. Salah satu cairannya adalah asam hidroklorida (HCL) yang bahkan bisa melumat paku besi!!! Bisa dibayangkan nggak kalo asam ini meningkat bisa merusak lambung sendiri, Itu makanya mukosa lambung melepaskan ion bicarbonate untuk melindungi mukosa dinding lambung dari kerusakan.
Sebetulnya PH di lambung mampu mencegah hidupnya mikroorganisme, kecuali mikroorganisme yang tahan pada PH asam. Hanya saja pada kondisi tertentu, manusia suka berlaku seenaknya dengan pola hidup seenak’e dhewe dan ketidakmampuan mengelola emosi, lantas berteriaklah penyakit maag itu. Menunda waktu makan, makan terlalu pedas dan asam, makan kekenyangan, merokok, alkohol, obat-obatan dan vitamin tertentu, bisa memicu penyakit maag.
Islam sendiri sudah mengingatkan timbulnya penyakit sistem pencernaan ini, seperti hadits Rasulullah Saw,“Malulah kepada Allah dengan sebenar-benarnya rasa malu. Para sahabat bertanya,”Apakah sebenar-benarnya rasa malu iti?” Beliau menjawab,”Menjaga kepala beserta isinya dan menjaga perut beserta isinya, serta mengingat kuburan dan kematian.”
Rasulullah Saw mencontohkan untuk mengkonsumsi madu di kala sehat maupun sakit. Sebab dalam Al-Qur’an sendiri telah diterangkan dalam surat An-Nahl 68-69 tentang khasiat madu. Dijelaskan Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Ath-Thibbun Nabawi, bahwa ketika seorang sahabat mengeluhkan perutnya yang melilit, Rasulullah meresepkan madu. Sampai tiga kali lelaki itu menghadap Rasulullah karena perutnya yang melilit tak sembuh jua meski sudah minum madu, tapi Rasul terus memerintahkan, “Minumkanlah ia madu.” pada kali ketiga atau keempat lelaki itu kembali, Rasulullah mengatakan,”Sungguh Maha Benar Allah, dan sungguh perut saudaramu yang berdusta,” dan setelah berulang kali diminumkan madu, dia sembuh.
Saya lantas teringat keluhan saudara saya tadi ketika saya sarankan minum madu tatkala maagnya kambuh,”Malah makin perih perut gw, Dek,” katanya. membaca hadits ini saya bocorkan padanya,”Sugestinya musti kuat dan kalau akut malah 3 jam sekali ulangi minum madu,” kata saya.
Manfaat madu bagi pencernaan:
- Menurunkan asam lambung
- Menyehatkan perut (pengobatan kanker dan peradangan pada usus)
- Mencegah terjadinya pengendapan karena kandungannya atas asam lebah yang berpengaruh atas bakteri-bakteri usus
- Mencegah terjadinya sembelit (susah buang air besar)
- Sumber gizi yang dibutuhkan jaringan liver
Selain itu hasil penelitian membuktikan bakteri-bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia tidak mampu hidup dalam madu karena di dalamnya ada zat pembasminya berupa: formic acid (mencegah tidak basi), kandungan gula hingga 80%, zat anti bakteri yang disebut antibacterial inhibitore, dan mengandung H202 hydrogen peroxide yang terkenal sebagai pembunuh bakteri.
Terapi tambahan lainnya adalah melakukan bekam (hijamah) di daerah kahil (punuk), katifyn (dua sisi pundak), ad-dohru (dua sisi pinggang/daerah lambung), dan bisa ditambahkan di area bawah ulu hati (lima jari dari pusar). Pembekaman ini efektif untuk mengeluarkan toksin (racun) dan melemaskan atau mengendurkan ketegangan. Rasulullah dan para sahabat dulu melakukan pembekaman di daerah kahildan katifyn saat diracun wanita Yahudi.
Jadi saya selalu siap madu di kamar. Masalahnya serangan ini kan datangnya suka mendadak graaak! tau-tau mual, kepala ga enak, maka saya langsung minum sesendok atau dua sendok madu. Kalau belum ada perubahan saya minum madu lagi. Ingat kejadian di restoran pizza pada buka puasa tempo hari, udah niat mau kalap nih (lupakan diet sejenak), eh beberapa menit sebelum bedug, mendadak tubuh ga enak, mual habisss, kayak melayang, bahkan kepala sempat kayak mau goyang gitu, kayak mau jatuh. Paniklah saya…. langsung melakukan SEFT (Spriritual Emotional Freedom Technique) yakni ketukan-ketukan dengan jari tangan di beberapa titik tubuh sambil afirmasi dan doa untuk meredakan gejala. Lalu menelpon terapis bekam saya, “Asam lambungmu itu, nggap apa… rileks dulu, istigfar… ucapkan Laa ilaaha ilaalah ya.., minum teh manis!” katanya. Alhamdulillah membaik.
Nah, bagi yang mau mencoba mengurangi konsumsi obat-obatan kimiawi monggo dicoba. Saya sendiri karena ini caranya Rasulullah, sugestinya tinggi. Kalau efeknya agak lama… anggap aja ujian kesabaran. Semoga bermanfaat.
“Barangsiapa meminum madu tiga sendok madu dalam tiga pagi saja setiap bulan, niscaya tidak akan terkena penyakit berat,” (Abu Hurairah)
(Sumber: kompasiananews.blogspot.com)