Tulangku Tinggal Belulang Puisi Yurzal Yurz
apa tubuhku sendiri mengenalnya
kebohongan kosong itu datang dalam rupa mempesona
melipat waktu yang tidak tampak
dari bola mata mengeliat
berakhir pada kebesaran kisah masa laluku.
Di sum-sumku dan jika keinginan datang sendiri
ingin ber-transplantasi menjadi besar
kerdil kesedihan ini untuk dihamparkan buat orang-orang lain
masa kecilku, jauh terelentang
tulang ini masih milikku
ketika mereka berderit
ketika mereka mengerang
ketika mereka merengek
hanya ada satu hal
tertumpu pada mata-mata telanjang
untuk tidak berpesan-tidak meninggalkan apa-apa
di akhir hari, segalanya tidak mengenal
denyut nadi menjadi saksi
tulang belulang mengeliat, menyimpan seribu kebohongan
membawa pada banyak kehendak yang tidak selesai.
(berlalukah aku dihadapnya?)
(Yurz, 2021)